Bersih Desa adalah suatu kegiatan masyarakat dalam satu desa berupa selamatan bersama sebagai bentuk ungkapan rasa sukur kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia yang telah tercurahkan kepada masyarakat dalam desa itu.
Sudah menjadi tradisi tahunan bahwa pelaksanaan Bersih Desa dilaksanakan setelah lunas Pajak. Wujud pelaksanaan Bersih Desa di Desa-Desa se Kecamatan Sumberpucung telah dibakukan (dipatentkan) dalam satu Keputusan Kepala Desa. Dalam pelaksanaan kegiatan Bersih Desa itu terangkai acara-acara sebagai berikut :
1. Bersih-bersih Lingkungan;
2. Gerak jalan bersama keliling kampung/desa;
3. Do’a bersama menurut keyakinan masing-masing, yang muslim membaca istiqosah &Tahlil, Nasrani Kebaktian, lainnya sesuai dengan tradisi ritual masing-masing ;
4. Ziarah ke Makam Leluhur (Bedah Krawang Desa);
5. Selamatan masal di Balai Desa;
6. Kirab Seni-Budaya-Tumpeng;
10. Pentas Seni;
11. Pagelaran Wayang Kulit;
12. Bazar segala macam hasil produksi lokal masyarakat desa;
13. Bazar masakan Jajanan tradisional tempo doeloe;
14. Vestifal permainan tradisional
15. Pengajian Umum.
Pada Rangkaian Kegiatan Bersih Desa terkandung berbagai aspek kebutuhan hidup manusia, meliputi Unsur-unsur : Kebersihan, Kesehatan, Religius, Mistis, Budaya, Seni tradisional lokal, Ekonomi, Kuliner, Wisata budaya, Gotong-royong, mempertebal rasa persaudaraan, jiwa persatuan dan kesatuan antar sesama warga desa.
Pelaksanaan Bersih Desa umumnya dilaksanakan pada bulan jawa “Syuro” , namun ada satu Desa yang dalam melaksanakan Besih Desa dijatuhkan pada hari jadi Desa itu, hal ini karena desa itu adalah desa baru (Desa Karangkates/ pecahan dari Desa Sumberpucung). Desa Karangkates menyelenggarakan Bersih Desa setiap hari ulang tahun desa itu, yakni : setiap 14 Pebruari ,
Pelaksanaan Bersih Desa memakan biaya cukup besar, sampaI dengan ratusan juta rupiah, namun ditanggung bersama seluruh masyarakat desa dengan dikoodinir oleh Pemerintahan Desa. Rangkaian kegiatan Bersih Desa itu dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari siang-malam. Seluruh masyarakat desa berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraannya. Masyarakat mengikuti rangkaian kegiatan dengan sukarela, sukaria, khidmat dan semangat. Dalam pelaksanaan Bersih Desa selalu dihadiri oleh wisatawan lokal masyarakat sekitar, terutama pada acara Kirap Budaya, Pentas Seni, pagelaran Wayang Kulit dengan ki dalang kondang dan pengajin umum dengan penceramah kyai terkenal, maka banyak wisatawan dari luar desa/daerah yang berdatangan menghadiri kegiatan. Bagi wisatawan yang datang menyaksikan atraksi-atraksi tersebut tidak dipungut biaya apapun alias gratis, bahkan ada jatah untuk sneck dan ikut makan nasi Tumpeng saat penyelenggaraan selamatan Tumpengan. Bagi wisatawan manca negara maupun luar kota yang ingin menikmati kemeriahan suasana pedesaan dalam rangkaian acara Bersih Desa tidak perlu bingung mencari tempat menginap karena dapat menginap di rumah warga setempat. Wisatawan dapat menikmati sejuknya udara pedesaan, keramahan masyarakat pedesaan, kuliner khas ala pedesaan dan hal-hal lain yang alami dan sangat mengesankan berciri khas pedesaan. Bersih Desa benar-benar wujud pestanya rakyat pedesaan asli yang turun temurun diselenggqarakan dengan sukaria dan kegembiraan tiada tara. Bagi warga kota, selain mudik waktu Hari Raya, maka momen Bersih Desa ini menjadi momen mudik kedua yang sangat sangat sayang untuk dilewatkan, karena di situ wisatawan benar-benar dimanjakan dengan full atraksi seni budaya asli desa yang tidak akan didapat di negara manapun di dunia ini (asli Indonesia). Bila anda berkenan : mau ihat Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk, ada. Mau lihat pagelaran tari tradisional, ada. Mau ikut langen beksan Tayub, bisa. Mau cari kuliner khas pedesaan, boleh. Mau lihat karnaval budaya yang sangat meriah, ada. Mau ikut Bari'an/ Tumpengan masal dan merasakan sensasi makan Tumpeng bersama warga desa, bisaa. Mau ikut gerak jalan keliling desa, bisa. Mau ikut do'a bersama dan mengikuti tausiah umum oleh Da'i kondang, ada. Mau ikut sensasi Kerja bakti dan makan nasi bungkus masal, ada. Mau ikut ziarah ke Punden, bisaa. Pokoknya semua potensi desa itu akan nampak semua. Sekedar masukan untuk pengelola Perguruan Tinggi, andai kata bisa diatur jadwal penyelenggaraan KKN hendaknya dapat disesuaikan dengan pelaksanaan Bersih Desa, karena pada saat itu tenaga para peserta KKN amat dibutuhkan untuk membantu kesibukan persiapan dan pelaksanaan Bersih Desa. Tidak hanya membantu, di situ mahasiswa peserta KKN juga akan mendapat pengalaman yang sangat berharga tentang kehidupan masyarakat desa yang tidak didapat di dunia kampus. Perlu diketahui bahwa dalm satu tahun, puncak kesibukan masyarakat desa adalah saat menjelang dan pelaksanaan Bersih Desa, pada bulan Suro. Yang penulis amati, selama ini pelaksanaan KKN tidak tepat waktu, di mana saat desa sedang sepi musim giat, mahasiswa KKN tiba, sehingga baik desa maupun mahasiswa mengada-adakan kegiatan yang hasilnya tentu saja tidak optimal. Bila tujuan KKN memang ditujukan untuk saling mengisi dan saling memberi, maka sangatlah tepat bila jadual KKN disesuaikan dengan menjelang/pelaksanaan Bersih Desa, di sini Gayung pasti bersambut.
Bagi mahasiswa yang sedang mempersiapkan skripsi dan bingung memilih judul, kiranya momen Bersih Desa ini dapat dijadikan obyek penelitian yang sangat menarik dengan aneka sudut pandang pokok bahasan, penelitiannya pun dilaksanakan dengan penuh riang gembira sambil berwisata di lingkungan masyarakat desa yang ramah, andai kata harus menginap biaya hidup pun murah, dan bagi yang masih jomblo siapa tahu diambil menantu Pak Lurah, bisa dicoba dah...
Ada satu kepercayaan masyarakat desa yang sangat kuat bahwa bila suatu desa dalam setahun itu tidak menyelenggaraan ritual Adat Bersih Desa, maka pemerintah desa dan masyarakat desa itu akan menerima “balak” yang menyengsarakan masyarakat desa.
Foto Dokumentasi Kegiatan Bersih Desa :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar