SITUS BATU TUMPUK KARANGKATES
1.
Watu
Tumpuk di tengah-tengah Kedung.
Sebelum
adanya Bendungan Sutami, Batu Tumpuk itu berada ditengah aliran sungai Brantas.
Bila sungai sedang pasang (banjir) Batu diterjang derasnya air, tetapi pada
saat sungai surut batu tersebut berubah menjadi tempat pusaran air dan menjadi
sebuah Kedung. Kedung tersebut menjadi tempat minumnya Banteng Alasan, sehingga
tempat itu disebut Kedung Banteng. Selain sebutan Kedung Banteng, selama itu tidak
ada orang yang memperhatikan keberadaan Watu Tumpuk tersebut. Tidak ada yang tahu sejak kapan batu tumpuk berada ditempat itu dalam kondisi seperti itu, hanya Tuhan yang tahu.
2.
Awal
ditemukannya Watu Tumpuk.
Batu
ini ditemukan secara tak sengaja dan tak terduga oleh pekerja proyek
Pembangunan PLTA Sutami. Tahun 1967. Waktu ditemukan terjadi keajaiban dan
keanehan, yaitu , sewaktu akan dihancurkan dengan dinamit tetapi bom tidak
meledak. Sewaktu berusaha dipindah dengan Dozer juga tidak berhasil karena
dozer tidak mampu menggeser maupun mengangkat batu itu, sehingga tidak ada
karyawan proyek yang berani mengerjakan tugas itu. Cerita ini diperoleh penulis
pada tahun 1974 dari penuturan pekerja proyek (Driver alat berat) bernama
Sulkan yang kini telah meninggal dunia. Akhirnya pihak pimpinan proyek
memutuskan untuk tidak merubah posisi batu dari tempat asalnya.
3.
Lokasi
Watu Tumpuk berada di posisi As Bendungan
Para insinyur Jepang yang merancang bendungan itu mengambil
keputusan untuk tetap melestarikan keberadaan batu itu ditempatnya semula. Diceritakan
bahwa lokasi keberadaan Watu Tumpuk merupakan As bangunan Bendungan Sutami,
dengan adanya misteri Watu Tumpuk itu justru rencana bangunan bendungan yang
letaknya berada di lokasi batu itu yang terpaksa digeser. Akhirnya
batu tetap dibiarkan ditempatnya dan lokasi bendungan digeser sedikit kearah
timur dari lokasi itu.
4.
Watu
Tumpuk dijadikan Monumen.
Pada akhirnya
pihak pimpinan proyek memutuskan untuk tidak merubah posisi Watu Tumpuk dari
tempat aslinya dan menjadikan “Watu Tumpuk” sebagai Monumen bahkan ada yang menyebut
Watu Tumpuk sebagai Mustikanya Bendungan Sutami.
5.
Watu
Tumpuk disadari sebagai wujud ramalan
Beberapa
lama kemudian disadari bahwa batu tersebut seperti melambangkan bentuk bangunan
Bendungan Sutami yaitu tumpukan batu yang tertata rapi. Batu Tumpuk tersebut
ada jauh sebelum pembangunan Bendungan Sutami. Keberadaan batu ini dapat
disebut sebagai ramalan nyata dari kakek moyang kita bahwa kelak ditempat ini
akan ada bangunan luar biasa berwujud batu bertumpuk, dan ternyata hal itu
memang terbukti bahwa bangunan bendungan Sutami berwujud batu yang ditata rapi
bertumpuk-tumpuk.
6.
Dugaan
asal usul Watu Tumpuk
Jika
menitik adanya ramalan-ramalan, yang paling terkenal adalah jaman Prabu
Jayabaya raja Kediri yang memerintah tahun 1135-1157 M Diantara ramalannya yang
terkenal adalah :
·
Pulau
Jawa bersabuk besi, fakta dikemudian hari : dibangunnya rel Kereta Api di P.
Jawa.
·
Tanah
Jawa bakal diduduki Jago Kate lamanya seumur Jagung, fakta dikemudian hari :
masa penjajahan Jepang selama 3,5 tahun.
·
Polahe wong golek pangan koyo gabah
den interi (Tingkahnya
orang mencari makan seperti gabah diputar di Tampah), faktanya dapat anda
rasakan sendiri.
·
Dan
lain-lain.
Dengan demikian ada dugaan kuat bahwa
keberadaan batu tumpuk itu sejak jaman Prabu Jayabaya berkuasa.
Yth mas Hery Wahyudi salam kenal, saya selaku pribadi memberikan acungan Jempol + ucapan terima kasih penghargaan setinggi tingginya buat panjenengan yang mana telah dengan proses perjalanan waktu panjang survey wawancara dengan pini sepuh para sepuh kasepuhan pemangku adat dan kerabat saksi sejarah selaku nara sumber yang bisa dipercaya guna mengumpulkan bahan data tentunya hingga berkenan menulis sejarah SUMBERPUCUNG 17 (JITU) serta menampilkan foto situs tempat bersejarah berguna sebagai pendukung bukti kemarin sekarang pun kelak di kemudian hari anak cucu kita akan mengetahui mengenal serta dapat mengambil hikmah dari apa yang telah dilihat awalnya dari medsos namun tidak akan pas/lega jika tidak datang mengunjungi. Saya orang asli Sumberpucung yang semenjak tgl 1 Oktober 1986 bertempat tinggal di Kota Batu hingga kini masih selalu memperhatikan mengamati mengikuti perkembangan Sumberpucung dari berbagai sisi al : penyelenggaraan Pemdes maju pesatnya pembangunan,para pelaku pelestari budaya & pelestari sejarah. Matur nuwun & Salam Budaya Langgeng (Daniel Totok Sulismanto hp-WA.081230437667)
BalasHapusTerima kasih mas Daniel atas suportnya, masih buanyak yang belum diungkap, mohon doanya semoga diberi kelancaran dalam mengisi artikel di SBP 17 (jitu)
HapusAss...
BalasHapusMas kalau boleh tahu real nya letak watu tumpuk itu sekarang apa di dalam air bendungan... ?? Apa di sebelah mananya . Mohon maaf soalnya kok g pernah lihat jelasnya
Batu Tumpuk itu tidak tenggelam di dalam air,Bisa dilihat dengan nyata. Letaknya di sebelah barat Bendungan. Tidak sembarang orang diijinkan masuk area itu, karena area tersebut tempat vital pembangkit listrik .
BalasHapus