Menyelenggarakan pemerintahan desa yang baik, harus diawali dari Visi Misi sejak dari Calon Kades mengikuti Pilkades. Sebab dari visi misi itu paling tidak masyasrakat mengetahui isi otak dari calon Kades itu dalam hal apa yang akan diperbuat olehnya jika terpilih nanti .
Dibawah ini ada visi misi bagus yang dibuat oleh salah satu calon Kades di Desa Ternyang kec. Sumberpucung 2018 yang dipandang cukup baik. sayangnya calon Kades tersebut mengalami kekalahan akibat adanya politik uang yang sangat fulgar. Konon pihak pemenang sampai menghabisan dana antara 1 - 2 milyard rupiah. (Suatu perbuatan money politic yang mencederai keluguan demokrasi rakyat desa).
Dibawah ini ada visi misi bagus yang dibuat oleh salah satu calon Kades di Desa Ternyang kec. Sumberpucung 2018 yang dipandang cukup baik. sayangnya calon Kades tersebut mengalami kekalahan akibat adanya politik uang yang sangat fulgar. Konon pihak pemenang sampai menghabisan dana antara 1 - 2 milyard rupiah. (Suatu perbuatan money politic yang mencederai keluguan demokrasi rakyat desa).
Sudah
menjadi hal yang wajar dan lumrah pada
setiap diadakan Pilkades, dl-usulnya, keluarga besarnya, rekam jejak dan
tingkah lakunya, serta macam-macam hal lainnya. Uniknya mereka mempertanyakan
hal tersebut kepada teman lainnya dan temannya itu menjawabnya dengan jawaban
yang tak akurat dan simpang siur karena mereka memang tak memahami hal yang
sebenarnya, dan biasanya jawaban cenderung bernada negative / menyesatkan,
tentu ini akan merugikan si calon yang di gunem,
namun banyak juga yang memberi jawaban yang baik meskipun tidak tepat benar.
Kiranya hal ini sah-sah saja sepanjang dilakukan secara wajar, tidak membangun
fitnah dan umum dilakukan warga masyarakat, karena memang merekalah yang berhak
menilai dan mereka juga yang berhak menentukan pilihannya. Demikian gunjingan
masyarakat dalam nyatur para calon
Kades dan keluarganya. Para calon Kades harus siap dijadikan bahan pembicaraan dirasani kadang juga mendapat cemooh
yang tak mengenakkan, pendek kata bagi seorang calon Kepala Desa harus tabah
dan jembar dadane menerima semua ini.
Untuk
mendapatkan jawaban akurat, yang paling mengetahui jawaban dari pertanyaan
masyarakat itu adalah calon Kades yang bersangkutan sendiri. Namun tidaklah
mungkin seorang calon Kades akan menjelaskan kepada masyarakat secara lesan
satu persatu. Sebagai solusi untuk memecahkan persoalan ini, maka membukukan pandangan / visi misi dengan memberikan jawaban pertanyaan masyarakat langsung
dari sumbernya. Pertanyaan sengaja ambil dari rumor yang berkembang di
masyarakat, disaring dan diambil inti sarinya. Selanjutnya diberi
jawaban yang sebenarnya tentang visi misi calon Kades, juga tuangkan pokok-pokok
pikiran tentang pandangan ke depan pembangunan Desa, termasuk masalah
pribadi diri dan keluarga, dengan demikian masyarakat menjadi jelas dan
gamblang cetho welo-welo tentang potensi
diri dan keluarga calon Kades, sehingga dalam memilih calon Kades masyarakat tidak
seperti memilih kucing dalam karung.
Demikian
kata pengantar dalam tanya jawab seputar Pilkades, semoga pertanyaan
masyarakat mendapat pencerahan tentang potensi diri calon Kades.
Terima
kasih.
A.
Tentang
Desa Ternyang, bagaimana menurut pandangan anda ?
Jawab :
Desa Ternyang itu desa
yang besar dengan luas desa lebih kurang 505 ha. Terdiri dari 2 pedukuhan, 11
RW dan 44 RT dengan jumlah penduduk sekitar 6500 jiwa. Tanahnya subur (kang tinandur sarwo thukul ). Dialiri
irigasi teknis, sehingga dapat ditanami komoditas tanaman pangan sepanjang
tahun. Mata pencaharian penduduk sebagaian besar bertani dan beternak.
Jenis-jenis komodity pertanian antara lain : Jagung, Tebu, padi dan buah
tanaman keras (Kelapa, jeruk dan lain-lain). Di samping sektor pertanian juga
terdapat industri kerajinan pembuatan Kasur, Mebel, kerajinan seni, tahu, kuwe
dan lain-lain. Karakter penduduknya rajin bekerja, kreatif, berjiwa seni dan
pelaku budaya juga religious. Dan tak kalah penting di Desa Ternyang ini juga
terdapat peninggalan benda purbakala berupa umpak dan Candi yang masih
terpendam (belum dipublikasikan). Peninggalan purbakala ini dapat dikembangkan
menjadi daerah tujuan wisata pendidikan dan wisata sejarah. Perkembangan IT
dikalangan generasi milenial juga begitu pesatnya.
Dari gambaran potensi
di atas saya optimis bahwa apabila Desa Ternyang dikelola dengan baik, maka ekonomi masyarakat akan berkembang jauh
lebih maju, tujuan rakyat Ternyang makmur sejahtera segera menjadi kenyataan.
B.
Pada
saat ini Desa Ternyang sedang menyelenggarakan Pilkades. Apa yang mendorong
anda maju dalam pilkades periode 2018-2024 ini?
Jawab :
Begini, pada 5 tahun
terakhir ini saya mendengar, saya melihat dan saya juga merasakan adanya
keluhan rakyat Desa Ternyang tentang krisis kepemimpinan pada pucuk pimpinan
desa yang puncaknya adalah terungkapnya kasus korupsi pada penyelenggaraan
PRONA oleh oknum Kades Ternyang beserta beberapa perangangkatnya dan yng
bersangkutan telah divonis bersalah oleh Pengadilan Tipikor Surabaya, akibatnya
oknum Kades tersebut telah diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Desa
Ternyang. Selanjutnya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dari 2005-hingga
sekarang Kepala Desa Ternyang dijabat oleh Penjabat sementara yang ditunjuk
dari Kecamatan. Dalam masa 3 tahun ini PJ Kadesnya berganti sampai 3 kali ganti
orang. Kenyataan ini sudah barang tentu sangat tidak menguntungkan bagi
perkembangan pemerintahan desa karena laju pembangunan desa jadi tersendat,
demikian juga pelayanan kepada masyarakat banyak mengalami hambatan.
Bagaimanapun juga seorang Pj yang nota bene bukan orang Ternyang, untuk
melaksanakan tugasnya tentu membutuhkan waktu beradaptasi pengenalan medan,
pengenalan karakter masyarakat, dan penyesuaian diri dengan situasi dan kondisi
Desa Ternyang. Belum lagi kesempatan waktunya yang terbagi dengan tugas
pokoknya sebagai PNS di Kecamatan, maka tidak dapat dipungkiri bahwa waktu untuk
menangani tugas sebagai Pj. Kades sangatlah terbatas, hal ini secara otomatis
sangat mempengaruhi kelancaran pelayanan kepada masyarakat dan laju
perkembangan kemajuan desa menjadi lamban.
Pada saat dipimpin Pj.
yang pertama, pemerintahan desa belum lagi berjalan sebagaimana yang
diharapkan, Pejabat Kades tersebut harus diganti karena pejabat dimaksud
beralih tugas (mutasi jabatan) pindah ke kecamatan lain dan Pj Kades Ternyang
digantikan oleh yang lain. Berikutnya pengganti Pj Kades Ternyang yang penjabat
tersebut tentu akan mengalami langkah yang sama seperti PJ Kades sebelumnya
yaitu, orientasi medan, adaptasi dan sosialisasi diri. Dan baru saja Penjabat
pengganti tersebut gregah-gregah tangi menggeliat
bangkit menjalankan roda pemerintahan desa, kini untuk ketiga kalinya secara
beruntun kembali terjadi pergantian PJ Kades karena penjabat nya beralih tugas
diluar kecamatan Sumberpucung. PJS yang ketiga sepertinya terfokus menangani
Pilkades sampai terpilihnya Kepala Desa definitif.
Permasalahan krisis kepemimpinan
yang berujung pada ketertinggalan dalam berbagai hal ini rupanya tak terlepas
dari pengamatan masyarakat, terbukti banyak masyarakat yang membicarakan isu
ketertinggalan pembangunan desa di berbagai bidang khususnya dalam 5 tahun
terakhir.
Dalam pembangunan desa,
saya mempunyai pendapat, yang namanya pembangunan desa itu bidang garapannya
hendaknya jangan dimaksudkan hanya pembangunan fisik saja, misalnya pembangunan
jalan, Kantor Desa dan lain-lain, tetapi pembangunan itu harus dilihat dari berbagai sudut pandang dan
dapat menjangkau semua aspek kebutuhan hidup yaitu mampu menggerakkan Ekonomi,
Sosial, Budaya, Keamanan dan lain-lain, di mana apabila dijabarkan secara
lengkap, dalam catatan saya terdapat 12 bidang obyek yang harus ditangani, yakni
: Kesehatan, Pendidikan, Keagamaan, Seni Budaya, Sosial Kemasyarakatan, Fisik
Prasarana, Pertanian, Ekonomi, Kepemudaan/ olahraga, Keamanan dan ketertiban,
Lingkungan Hidup, Pemerintahan dan Pelayanan kepada masyarakat. Jadi untuk
melaksanakan pembangunan desa, dampak kemanfaatannya yang positif harus
dirasakan seluruh masyarakat desa dan getaran efek dari pembangunan itu harus
mampu menjangkau semua aspek yang dibutuhkan masyarakat desa.
Masyarakat kini sudah
cerdas, terbukti dengan berfikir kritis mereka dapat menilai laju perkembangan
pembangunan Desa Ternyang. Menurut penilai masyarakat dalam beberapa tahun
terakhir kondisi pemerintahan desa Ternyang mengalami krisis kepemimpinan yang
berdampak terhadap lambannya kemajuan pembangunan. Ternyata masyarakat masih
mengingat di masa kepemimpinan saya pada era 1998-2006, kala itu Desa Ternyang
sudah mampu mewujudkan pengaspalan jalan poros Ternyang- Turus, dan
Kebonsari-Turus, pada hal saat itu keuangan desa belumlah seperti sekarang ini,
sumber keuangan desa untuk pembangunan sangat minim sekali, namun demikian
dengan kondisi yang pas-pasan Desa Ternyang saat itu sudah mampu mewujudkan
pembangunan seperti itu, apalagi bila saat ini kembali memimpin desa ini, pasti
kondisi desa akan berkembang jauh lebih baik. Demikian pendapat yang berkembang
di masyarakat.
Dari penilaian itu
mereka datang menemui saya, dan membujuk agar saya bersedia maju kembali
mencalonkan diri dalam pilkades Ternyang dan mereka siap menjadi relawan untuk
meraih kemenangan saya. Melihat dan mendengar apa yang disampaikan warga
masyarakat itu sungguh saya sangat terharu, dimana dari lubuk hati yang paling
dalam mereka memberikan penilaian positif secara tulus tentang masa
kepemimpinan saya, namun demikian saya tahu diri, modal untuk mengikuti
pemilihan kepala desa tentu tidaklah sedikit, umumnya diperlukan modal dana
yang cukup besar. Sedangkan kondisi ekonomi saya hanya pas-pasan. Untuk
mencalonkan diri modal utama saya hanyalah, pengalaman, ketekunan dan
kejujuran, ditunjang dengan keluarga yaitu isteri saya yang selalu setia
mendampingi suami dalam pelaksanaan tugas.
Dengan melihat
kenyataan gaung suara masyarakat yang sepertinya berharap agar Pimpinan Desa
Ternyang dipegang oleh orang yang berpengalaman, tekun dan temen, karena masyarakat berpendapat bahwa kriteria pemimpin
seperti itu diharapkan dapat mengejar ketertinggalan dan mempercepat laju
pembangunan. Di samping itu melihat kenyataan seperti ini saya merasakan adanya
panggilan jiwa, sepertinya saat ini desa Ternyang sedang memanggil saya untuk
kembali mengabdikan diri membangun desa kita tercinta. Kiranya hal-hal ini yang
mendorong semangat saya dengan segenap jiwa raga untuk kembali berkiprah
mengabdi kepada desa demi kepentingan masyarakat.
C.
Saudara
mengakui sendiri bahwa ekonomi saudara pas-pasan, lalu apa yang menjadi modal
saudara maju dalam pilkades kali ini ?
Jawab :
Setiap orang yang maju
dalam Pilkades pasti berharap dapat memenangkan pemilihan itu. Sudah bukan
rahasia lagi, orang selalu berpandangan bahwa untuk memenangkan Pilkades
diperlukan dana yang cukup besar. Karena dana itu akan digunakan untuk
membiayai berbagai hal dalam upaya memenangkan Pilkades sesuai yang umumnya
dilakukan misalnya: membagi-bagi sembako, membagi uang, membiayai uborampe ritual dukun, bahkan untuk
membiayai Bandar judi guna mengatur perolehan suara, dan lain-lain. Cara-cara
seperti ini bagi saya sudah lewat, di samping itu memang saya tak didukung
dengan dana yang kuat. Kini rakyat sudah cerdas, sudah dapat memilih dan
memilah mana Loyang mana emas. Sekalipun Loyang itu dibalut dengan sepuhan emas
yang tebal, ya tetap saja Loyang, demikian pula emas, meskipun berlumuran
lumpur ya tetap emas. Artinya apa, rakyat sudah bisa menilai calon Kades yang
akan dipilih dengan menilai rekam jejak para calon melalui falsafah Jawa yaitu:
Bibit, Bobot, Bebet. Rakyat dengan gamblang dapat melihat baik dan buruknya
rekam jejak si calon Kades, bahkan sampai nasap, asal-usul dan tingkah laku
orang-orang di sampingnya pun tak lepas dari penilaian. Sampai sedetail Itulah
tajamnya penilaian masyarakat. Sadar akan hal itu sebagai salah satu calon
Kades pasti saya tak luput dari obyek penilaian masyarakat. Apalagi saya pernah 8 tahun berpengalaman
memimpin Desa Ternyang, bagi orang-orang yang pernah kurang berkenan menerima
langkah kebijakan yang saya ambil tentu akan merasa kurang senang dengan saya,
pada hal kebijakan yang saya ambil tersebut benar-benar menurut garis aturan
yang semestinya. Begitu juga dengan orang-orang yang dapat merasakan manfaat
dari kebijakan yang saya lakukan, sudah barang tentu merasa senang. Saya
menyadari ini hal wajar ada yang senang dan ada yang sebaliknya karena tidak
mungkin suatu kebijakan dapat menyenangkan semua pihak, namun yang terpenting
adalah kebijakan itu tidak menyalahi ketentuan peraturan yang berlaku.
Untuk mengikuti
Pilkades tidaklah semata-mata hanya mengandalkan uang saja, tetapi banyak hal
yang lebih penting yaitu, rekam jejak positif yang dapat memantabkan
kepercayaan kepada masyarakat. Pengalaman 8 tahun memimpin Desa Ternyang yang
berakhir dengan bersih tanpa terjerat kasus korupsi, dan prestasi pembangunan
yang tergolong besar di jaman itu, yaitu pengaspalan jalan poros
Ternyang-Turus-Kebonsari, adalah merupakan bukti yang menjadi penilaian
masyarakat bila saya dapat menjalankan tugas dengan baik. Di samping itu
ketrampilan isteri dalam pengalaman memimpin PKK dan ketrampilan masak memasak
yang diperoleh dari pengalaman bekerja di kantin RS Wlingi, sedikit banyak
merupakan modal penting dalam mendukung kelancaran menjalankan roda
pemerintahan desa. Tak kalah pentingnya adalah anak-anak kami yang memiliki
prestasi dibidang olahraga diharapkan dapat memberi motifasi yang positif
kepada generasi muda (Karang Taruna), ini adalah merupakan modal tambahan yang
tak ternilai harganya. Selain dari hal itu semua, modal yang sangat penting
dalam maju pilkades kali ini adalah dukungan dari para relawan yang secara
tulus ikhlas tanpa dibayar mereka menjadi relawan atas kesadaran untuk
mewujudkan keinginan masyarakat agar Desa Ternyang dipimpin oleh seorang putra
desa yang telah berpengalaman dengan harapan segera dapat bekerja menjalankan
roda pemerintahan Desa Ternyang dengan cekatan
mengejar ketertinggalan akibat dari masalah kepemimpinan Kepala Desa
pada kurun waktu 5 tahun terakhir ini.
Kiranya bermodal
kejujuran, semangat kerja keras, pengalaman 8 tahun menjadi Kepala Desa,
dukungan isteri dan keluarga besar saya, para relawan, kerabat, handai taulan
dan berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas membantu saya, maka hal-hal itulah
yang menjadi modal saya mencalonkan diri dalam Pilkades Ternyang periode
2018-2024.
D.
Ada rumor dari beberapa warga yang meniup isu
tentang perempuan, yaitu sewaktu saudara menjabat Kepala Desa dulu pernah ada
masalah perempuan. Bagaimanakah kejadian yang sebenarnya ?
Jawab :
Masalah itu adalah
urusan pribadi menyangkut urusan rumah tangga yang kejadiannya sudah sangat
lama sekali, lebih kurang 17 tahun yang lalu, jadi tidak ada sangkut pautnya
dengan urusan kedinasan sebagai Kades. Memang saya sadari bahwa sebagai
konsekwensi dari seorang calon kades harus siap memberi pencerahan kepada
masyarakat terhadap setiap rumor yang berkembang sekalipun yang berhubungan
dengan urusan pribadi. Seperti anda ketahui bahwa sewaktu perkawinan saya
dengan istri pertama, 15 tahun berumah tangga tidak dikaruniai keturunan, betapa
terasa hampa rasa hati. Sumbang saran dari berbagai kerabat agar dapatnya
memperoleh keturunan sudah saya jalani, termasuk mengadopsi anak yang dipercaya
dapat memancing kehadiran anak kandung. Tetapi selama 8 tahun hal itu saya
lalui kehadiran anak kandung yang kami tunggu-tunggu tak kunjung datang, sampai
pada akhirnya saya berpoligami menikahi isteri yang kedua (ST Fatimah/Siska).
Dari isteri yang kedua ini saya dikaruniai 3 orang anak, sedangkan pada
akhirnya isteri pertama menggugat cerai dan telah resmi cerai pada 2004 silam.
Sejak kelahiran anak-anak yang sudah sejak lama sangat kami dambakan itu, kini
rasa jiwa menjadi tenteram, yang terpikir hanya ingin membesarkan anak-anak
dengan memberi pendidikan yang sebaik-baiknya.
E.
Kiat-kiat
apa yang akan anda lakukan apabila anda menang dalam Pilkades dan bagaimana
jikalau anda kalah ?
Jawab :
Jika memang saya diberi
amanah memimpin kembali rakyat Desa Ternyang, pertama-tama yang saya lakukan
adalah, kembali mempersatukan seluruh masyarakat yang sempat terkotak-kotak
karena beda pilihan dalam pilkades. Mengajak masyarakat untuk menyatukan visi ,
guyub rukun bersatu membangun desa menuju kesejahteraan dan kemulyaan bersama
dengan sesanti : “ nyawiji hanggayuh
mukti tinuju mulyo sadoyo”. Selanjutnya agar pemerintahan desa dapat
segera tancap gas bekerja dengan optimal, maka terlebih dulu akan membenahi
mesin kerja dengan melengkapi personil aparat desa maupun personil kelembagaan
yang lowong, menata kelembagaan yang ada, mendudukan seseorang dalam suatu tugas
sesuai dengan skill kemampuan SDM
yang dimiliki the right man on the right
plase dan berikutnya menjalankan
Visi misi dengan konsisten.
Pilkades adalah sebuah
proses seleksi memilih pemimpin desa yang dilakukan oleh rakyat di suatu desa
dilaksanakan secara demokratis mengikuti aturan main yang telah ditetapkan
pemerintah dan aturan itu tertuang dalam suatu undang-undang . Kalah dan menang
dalam suatu permainan demokrasi pilkades pasti terjadi karena dari sejumlah
calon yang ada yang jadi hanya satu yaitu calon Kades terpilh dengan suara
terbanyak. Jauh sebelum hari H pelaksanaan Pilkades, para calon telah berupaya
merebut hati rakyat sesuai dengan gaya dan caranya masing-masing. Mereka telah berupaya sedemikian rupa untuk menarik
simpati rakyat agar memilih dirinya. Demikian juga dengan rakyat, mereka bebas
menilai calon Kades yang maju dalam kontestasi Pilkades, serta bebas menentukan
pilihannya sesuai dengan hati nuraninya. Dan pada akhirnya suara terbanyaklah
yang nantinya akan terpilih. Suara rakyat adalah suara Tuhan, dan sekiranya
bukan saya yang mendapat suara terbanyak, maka dengan legowo saya menerima
pilihan rakyat tersebut dengan ikhlas, namun demikian jika pada akhirnya saya
yang mendapat amanah dari rakyat, para calon lainpun dapat legowo menerimanya.
F.
Untuk
memajukan Desa Ternyang, pokok-pokok pikiran apa yang anda tuangkan dalam visi
dan misi anda dan bagaimana langkah anda dalam upaya mewujudkan Visi-misi yang
telah anda buat?
Jawab :
Menjadi
seorang pemimpin desa bukanlah bertujuan untuk sekedar gagah-gagahan atau
mencari identitas menduduki sebuah tahta
dan harus direbut dengan menghalalkan segala cara, salah besar bila ada yang
berpendapat seperti itu. Memimpin desa adalah sebuah amanah suci dari rakyat
yang harus diemban dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan kesejahteraan
rakyat desa. Untuk menuju hal itu tentu tidak semudah membalik telapak tangan,
seorang kades harus punya visi dan misi yang jelas, karena bagi seorang Kades
tanpa punya visi misi yang jelas dapat diibaratkan seperti layang-layang yang
putus dari talinya melayang tanpa arah tujuan yang jelas, tidak tahu mau dibawa
ke mana desa ini. Saya yakin rakyat Ternyang sudah cerdas dalam memilih
pemimpin desanya. Untuk itu, sebagai calon Kades Ternyang periode 2018-2024 saya
punya visi “Madep Manteb” sesuai dengan visi Kabupaten Malang, yang arti
kepanjanganya adalah: ”Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman,
Tertib, Berdaya saing. Yaitu, masyarakat Desa Ternyang mandiri dalam
menjalankan roda ekonominya, dalam setiap aktifitas kegiatan selalu dijiwai
dengan nilai moralitas keagamaan, berdemokratis dalam setiap mengambil
keputusan untuk kebaikan bersama, produktif dalam menghasilkan prestasi kerja,
situasi desa yang aman dan nyaman, tertib administrasi dan tertib anggaran,
mempunyai daya saing (tidak kalah dalam bersaing dengan desa yang lain). Untuk
mencapai cita-cita itu, saya merencanakan 12 bidang garapan, yaitu :
1.
Bidang
Kesehatan
Kesehatan
menjadi prioritas utama dalam garapan saya, karena kesehatan merupakan factor
terpenting bagi manusia hidup. Dengan badan yang sehat setiap orang akan dapat
menjalankan aktivitas sehari hari dengan prima.
Yang berstatus pelajar akan dapat mengikuti pelajarannya dengan baik,
yang sedang bekerja akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tuntas dan
lain sebagainya yang pada intinya dengan badan yang sehat akan menambah rejeki
berlimpah karena pada hakekatnya kesehatan itu adalah rejeki yang tak ternilai
harganya. Banyak orang yang rela mengorbankan harta bendanya untuk membiayai
kesembuhan dari sakitnya.
Dalam
hal kesehatan ini saya berbicara pada lingkup Desa Ternyang. Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Ternyang
hanya sebuah Polindes saja dengan tenaga seorang Bidan Desa dan seorang tenaga
pembantu. Fasilitas yang tersediapun juga sangat terbatas. Dan jarak Desa
Tenyang dengan fasilitas kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) antara 10 – 15
Km, namun demikian saya tetap optimis, meskipun kondisinya sangat terbatas
masih ada peluang untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
lebih baik, yaitu dengan melengkapinya dengan mobil Kesehatan serbaguna. Mobil
ini berfungsi untuk mengantar warga yang dalam kondisi gawat darurat harus segera
dirujuk ke RS atau Puskesmas, dan dapat pula difungsikan untuk mobilitas
kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat misalnya : Posyandu,
Gerakan Sayang Ibu, Gerakan Pencegahan Penyakit Menular dan lain sebagainya.
Selain itu diprogramkan berobat gratis pada polindes dengan mengalokasikan dana
untuk tambahan pengadaan obat-obatan dan perlengkapan PPPK di Polindes. Dengan
langkah ini diharapkan bila ada masyarakat yang menderita sakit ringan dapat
segera terobati, segera sembuh dan dapat kembali menjalankan aktivitasnya
dengan normal.
Kader
Posyandu merupakan ujung tombak dalam membina kesehatan masyarakat. Kader
Posyandu dapat diibaratkan CCTV yang memantau kondisi kesehatan masyarakat.
Peran penting dari kader Posyandu sepatutnya harus mendapat perhatian dan lebih
ditingkatkan lagi. Untuk itu jika saya terpilih, maka akan saya anggarkan dana
untuk menunjang kegiatan Posyandu dan dana operasional bagi kadernya.
Pencegahan
terhadap timbulnya wabah penyakit adalah hal yang amat penting, ada adagium dalam kesehatan “mencegah itu
lebih baik dari pada mengobati”, dalam hal ini masyarakat harus melek
kesehatan, untuk itu perlu dianggarkan dana untuk biaya sosialisasi penyuluhan
kesehatan masyarakat.
2.
Bidang
Pendidikan
Pendidikan
merupakan kebutuhan yang amat penting bagi kita semua, karena dengan pendidikan
akan dapat mencerdaskan kehidupan masyarakat. Pada masyarakat yang cerdas merupakan pondasi kesuksesan
dalam mengelola ekonomi dan dengan ekonomi yang mapan berarti telah tercapai
kesejahteraan dan terbebas dari kemiskinan.
Fasilitas
pendidikan yang ada di desa kita untuk saat ini baru ada PAUD, TK, SD, Madrosah
dan Mts. Sementara itu masih terdapat warga yang belum tamat SMA, SMP, SD,
bahkan masih ada yang belum lancar Calistung (baca tulis hitung). Sementara itu
kursus-kursus ketrampilan dan kewirausahaan berbasis IT untuk tujuan
mencerdaskan masyarakat bisa dikatakan tidak pernah mendapat perhatian
pemerintah desa.
Di
sisi lain sarana dan prasarana kegiatan belajar- mengajar PAUD dan TK dirasa
masih perlu ditingkatkan. Gaji guru PAUD dan guru TK non ASN pun perlu mendapat
perhatian. Untuk itu guna memajukan pendidikan, maka perlu ada bantuan
kelengkapan sarana prasarana peralatan APE
dan perawatan gedung bagi PAUD dan TK, serta perlu ada bantuan tambahan
kesejahteraan guru PAUD/TK non ASN.
Bagi
SD/Mi perlu dianggarkan untuk penambahan
buku-buku perpustakaan sekolah dan mengaktifkan perpustakaan desa. Sedangkan
guna merangsang minat belajar dan juga sedikit meringankan beban orangtua murid,
maka bagi murid yang baru masuk SD/MI diberikan bantuan peralatan sekolah
berupa Tas, Buku Tulis, kotak alat tulis, pensil, penghapus, orotan potlot,
penggaris. Dan bagi yang putus sekolah difasilitasi mengikuti program kejar
paket A,B,maupun C yang pelaksanannya diupayakan diadakan di Desa Ternyang.
Diupayakan juga diadakan aneka kursus ketrampilan berbagai bidang ilmu sesuai
perkembangan situasi.
3.
Bidang
Keagamaan
Agama
merupakan fundamental yang melandasi jiwa setiap individu rakyat Desa Ternyang,
pengamalan kehidupan beragama dalam keseharian dapat membentengi diri seseorang
dari perbuatan keji dan mungkar. Tidak ada ceritanya bahwa agama mengajarkan
perbuatan buruk, seseorang yang tekun dalam menjalankan ibadah insyaAllah
berakhlakul karimah dan selalu dalam suasana hidup tentram dan damai. Untuk itu maka pembangunan di bidang
keagamaan merupakan hal penting yang harus mendapat perhatian. Menurut data, 99
% penduduk desa Ternyang adalah muslim. Jumlah Masjid ada 4 buah,
Langgar/mushollah 22 buah, TPQ 2 buah, kumpulan Tahlil 10 buah, kumpulan
Yasinan 5 buah, kumpulan Dibak 5 buah, kumpulan khataman Al Quran 3 buah,
kumpulan sholawatan … buah, kumpulan kesenian bernafaskan agama islam, Terbang
Jidor 1 buah, hadrah 1 buah, Samroh 1 buah, Rebana .. buah, al banjari … buah,
Iman Masjid/Langgar 26 orang, Guru Ngaji
5 orang. Melihat potensi keagamaan yang cukup besar itu, maka tempat
kegiatan keagamaan harus tetap terbina dan bahkan terus lebih ditingkatkan
dengan memelihara kemakmuran tempat ibadah melalui para takmir dan remaja
masjid. Untuk itu guna memberi dorongan
semangat kepada para penggerak aktifitas keagamaan, maka perlu dialokasikan
dana penunjang kegiatan bagi para pegiatnya dan biaya operasional bagi
organisasi yang menjadi wadahnya .
4.
Bidang
Seni budaya
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku,
menyatu dalam wadah NKRI mempunyai latar belakang beraneka ragam seni budaya
yang menjadi ciri khas bangsa kita. Kita yang hidup di Pedesaan, Seni Budaya
bisa dikatakan sudah mendarah daging dalam pola tindak tata kehidupan
sehari-hari masyarakat Desa Ternyang. Demikian juga dengan budaya gotong
royong, budaya ini sangat dominan mewarnai setiap kegiatan yang dikerjakan
masyarakat dalam kesehariannya dan ini harus tetap dijaga kelestariannya.
Sementara itu jenis kesenian tradisional maupun
kesenian berciri keagamaan juga berkembang dengan baik, ini tampak dari masih
berdirinya perkumpulan kesenian misalnya : Kuda Lumping, Sogukan, Campursari,
Pencak Dor, Loro pangkon dan kesenian yang bernafaskan keagamaan, yaitu Terbang
Jidor, Hadrah dan lain-lain.
Salah satu contoh jenis kegiatan seni budaya
tradisional yang diwariskan turun-temurun oleh nenek monyang kita adalah Bersih
Desa. Pelaksanaan kegiatan acara ini tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus
kompak bergotong royong melibatkan seluruh rakyat desa. Bersih Desa adalah
sebuah budaya ritual tradisional yang diselenggarakan secara kompak atas dasar
rasa kebersamaan sesama penduduk desa yang di dalamnya mengandung nilai-nilai
filosofis religious dan sakral sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
yang maha esa yang telah melimpahkan kesejahteraan kepada kehidupan seluruh
rakyat desa. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kegiatan Bersih Desa
antara lain : (1) rasa hormat dan mendoakan para leluhur pendiri desa[1]
dengan pembacaan sejarah desa[2].
(2) Sambung sedulur[3]
pemersatu rakyat desa (nyawiji). (3)
Berkembangnya Seni budaya yang merupakan ciri khas warga pedesaan.
Dari pelaksanaan Bersih Desa ini akan terjadi destinasi wisata budaya[4],
sebagai dampaknya akan banyak wisatawan luar desa yang berdatangan, selanjutnya
akan terjadi pembelanjaan keuangan dari para wisatawan ke daerah kunjungan
wisata, dan hal itu akan menyebabkan perekonomian rakyat desa menggeliat
meningkat.
Demikian pula dengan Pemerintahan Desa, kesibukan
Bersih Desa akan mendorong Pemerintah
Desa akan bergerak aktif karena harus memfasilitasi kesuksesan jalannya bersih
Desa. Dengan bersih desa pemerintahan desa akan terdorong untuk bekerja keras,
karena sudah menjadi tradisi bahwa menjelang pelaksanaan bersih desa, maka
Pajak harus lunas, pekerjaan yang lain selesai tuntas.
Bersih desa juga dapat menjadi penggerak partisipasi
masyarakat dalam ikut memajukan desa diberbagai bidang, karena menjelang dan
pada saat puncak pelaksanaannya sangat memerlukan keterlibatan masyarakat.
Keberagaman nilai spiritual dalam penghayatan
kepercayaan kepada Tuhan YME di Desa Ternyang juga berkembang cukup baik, hal
ini ditandai dengan adanya kegiatan tahunan, dimana setiap tahun sekali ada
wejangan kejawen dari perkumpulan Penghayat Kepercayaan (BULAD) Budi Lestari
Ajining Diri, dan Gambir Anom.
Membahas Seni Budaya, ada sebuah kata-kata mutiara:
“Dengan seni hidup menjadi indah, dengan Budaya kehidupan berbangsa kuat
perkasa “. Oleh karena itu kehidupan seni dan budaya di Desa Ternyang harus
terus berkembang. Dan untuk mengembangkan kehidupan seni-budaya di Desa
Ternyang, maka perlu dianggarkan dana pengembangan seni budaya sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan dengan memperhatikan kemampuan keuangan desa.
5.
Bidang
Sosial kemasyarakatan.
Bagi
warga miskin, anak yatim piatu, janda-janda tua tak mampu dan juga adanya rumah
tak layak huni, ini semua juga harus mendapat perhatian.
Bagi
anak yatim piatu dan kaum duafa perlu ada bantuan untuk diberikan santunan,
bagi warga miskin perlu ada tambahan uang sayur untuk konsumsi makan, sedangkan
rumah tak layak huni secara bertahap diadakan pemugaran.
6.
Bidang
fisik prasarana.
Pembangunan
bidang fisik prasarana harus berorientasi pada aspek pengembangan ekonomi,
aspek pelayanan kesehatan dan kelancaran kegiatan belajar /mengajar.
Selanjutnya adalah perhatian terhadap maintenance
perawatan fasilitas bangunan desa seperti : Kantor Balai Desa, Gedung Polindes,
Gedung TK, Dam pembagi air, Plengsengan, jembatan dan lain-lain bangunan desa, perawatan tersebut dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya proses keausan dini, sehingga bangunan lebih awet.
7.
Bidang
pertanian.
Membenahi
tata kelola pertanian dan tata kelola pengairan dengan mengoptimalkan Kelompok
Tani dan Kelompok HIPPA, untuk mencegah adanya permasalahan kelangkaan pupuk
dan kelancaran pengairan.
Mengalokasikan
untuk tumbuhnya usaha ternak rakyat melalui BUMDes.
8.
Bidang
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi masyarakat merupakan solusi
untuk mengentas kemiskinan. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat perlu
ada penciptaan lapangan kerja baru yang dikembangkan dari potensi Sumber Daya
Alam (SDA) yang ada, dan mengembangkan ketrampilan Sumber Daya Manusia (SDM),
yang ditunjang dengan permodalan dari BUMDes. Usaha-usaha tersebut antara lain
: Pengembangan industri rumah tangga, industri kerajinan, industri hasil
pertanian, penciptaan daerah kunjungan wisata misalnya, Agro wisata petik buah
jeruk, wisata budaya, hutan wisata kreatif, wisata sejarah dan kepurbakalaan.
Semuanya yang disebut adalah potensi yang terdapat di Desa Ternyang dan dapat
dikembangkan menjadi kegiatan usaha ekonomi.
Mengikuti perkembangan jaman dengan memanfaatkan teknologi
Informasi (social media) untuk mempromosikan hasil produksi kegiatan usaha Desa
Ternyang ke dunia luar, pemasaran hasil home industry, pengenalan destinasi
wisata, dan upaya mencari inspirasi usaha baru. Di Kantor Desa perlu di pasang
wifi, desa perlu memiliki akun Fase book, instagram, Blog dan twitter.
9.
Bidang
Kepemudaan dan olahraga
Menggiatkan aktifitas kegiatan kepemudaan yang
berada dalam wadah Karang Taruna akan dilakukan dengan mengadakan pelatihan
ketrampilan ekonomi produktif, kegiatan seni budaya dan olahraga, serta
mendorong tumbuh kembangnya usaha ekonomi produktif dikalangan generasi muda.
10. Bidang kamtibmas
Situasi kamtibmas desa adalah tanggung-jawab seluruh
masyarakat desa namun demikian untuk mengkoordinir kondisi keamanan desa diperlukan
pasukan inti yang tergabung dalam Linmas. Demikian juga perlu ada penataan
system manajemen keamanan desa yang baik, siskamling yang sesuai standart yang
umum. Perlu dijajaki Linmas Remaja dan Linmas wanita.
11. Bidang Lingkungan hidup
Pembinaan lingkungan hidup harus terus digaungkan,
pada hari jumat setiap rumah wajib membersihkan lingkungan sekitar rumahnya.
Agar tampak ada greget yang kuat, maka kegiatan jumat bersih ini kita beri
sebutan “JUMPA BERLIAN” kependekan dari
(Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan Anda). Dan setiap sebulan sekali yaitu pada
hari Jumat legi, diadakan bersih-bersih lingkungan secara masal dengan
jargon “Ternyang Berseri” (Bersih Rapi
Segar dan Asri). Agar kegiatan tersebut berlangsung langgeng, maka perlu
ditetapkan dalam suatu Peraturan Desa.
12. Bidang Pemerintahan dan pelayanan
masyarakat
Ingin menciptakan suatu kondisi di mana antar sesama
Perangkat desa dalam menunaikan tugasnya diliputi suasana kebersamaan dan penuh
saling membantu satu sama lain. Demikian juga hubungan aparat pemerintah desa
dengan para anggota lembaga-lembaga desa yang lain selalu terjalin erat penuh
kedamaian dan semangat kebersamaan guna mencari solusi yang terbaik dalam
membangun desa, dengan demikian suasana politik pemerintahan desa berjalan
rukun, tenteram dan damai, dalam semangat kebersamaan dan gotong royong
membangun desa untuk kemulyaan bersama sesuai dengan sesanti “Nyawiji hanggayuh mukti tinuju mulyo sadoyo”.
Dalam mempercepat gerak laju pembangunan perlu ada
langkah menguatkan dan memberdayakan lembaga-lembaga desa yang ada, menciptakan
suatu kondisi bekerja saling bahu membahu membangun desa demi kemajuan dan
kesejahteraan rakyat. Strategi untuk membangun kebersamaan ini dapat dilakukan
dengan banyak cara, salah satu diantaranya adalah diadakan silaturahim pertemuan anjangsana antar anggota masing-masing
lembaga desa dan sekali waktu perlu ada studi banding ke desa yang lebih maju
sekaligus rekreasi bersama bagi semua anggota lembaga-lembaga desa. Kompaknya
para aparat pelaksana aktifitas kegiatan pembangunan desa ini akan berdampak
pada percepatan pembangunan berjalan pesat, namun jalannya pemerintahan desa
harus tetap berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kunci terjadinya percepatan pembangunan desa adalah
tingginya partisipasi masyarakat dalam gerak pembangunan. Untuk menggerakkan
partisipasi masyarakat tersebut kuncinya adalah berfungsinya lembaga-lembaga
mitra kerja pemerintah desa, antara lain : BPD, LPMD, RW, RT, PKK, Karang
Taruna, Kelompok Tani, Hippa dan Lembaga desa lainnya. Agar lembaga-lembaga
dimaksud bergairah dalam menjalankan fungsinya maka perlu diimbangi dengan
pemberian dana penunjang kegiatan yang sesuai dengan beban kegiatan yang
diembannya.
Tak kalah penting dalam menjalankan roda
pemerintahan adalah disiplin anggaran. Dalam membelanjakan anggaran keuangan
desa harus tertib anggaran sesuai ketentuan yang telah diatur dalam APBDes, dan
dilakukan dengan jujur dan transparan.
Pelayanan
aparat desa kepada warga desa harus ditingkatkan sedemikian rupa, untuk itu
kinerja aparat desa harus dibenahi dengan membangun etos kerja dan budaya kerja
yang tinggi dan membawanya pada suatu kondisi aparat desa yang handal dan baik,
santun dalam prilaku, terpercaya dan bersih (jauh dari pikiran curang untuk
melakukan korupsi dan pungli), cakap dalam tugas dan berkualitas, yang pada
akhirnya akan tercipta aparat desa yang bersih dan wibawa, dan pelayanan
terbaik yang diharapkan masyarakat akan terwujud, yaitu pelayanan masyarakat
dengan prinsip, Cepat, Tepat, Mudah, dan Benar. Menjalankan tugas sesuai
prosedur, jujur dan adil tanpa pilih kasih. Setiap aparat desa adalah aparat
yang santun, rajin dan terampil serta mudah ditemui rakyat.
Untuk mengoptimalkan mutu pelayanan kepada
masyarakat, maka system administrasi pemerintah desa ditata kembali sedemikian
rupa sistematis dengan memanfaatkan teknologi informatika yang terus berkembang
pesat, sehingga pelayanan dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.
Jam kerja perangkat Desa ditata sedemikian rupa,
dengan prinsip disiplin dan luwes sehingga selama 24 jam kantor desa tetap
siaga dengan aparat desa yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat desa
yang membutuhkan. Juga diupayakan meningkatkan pengetahuan perangkat desa dalam
ilmu Pemerintahan Desa sehingga memahami akan tugas pokok fugsinya, dan
mewajibkan setiap perangkat desa trampil dalam mengoperasionalkan
Komputer.
G.
Bila
anda terpilih menjadi Kades program saudara begitu lengkapnya, lalu dana dari
manakah untuk membiayai pelaksanaan program tersebut ?
Jawab :
Desa
Ternyang itu punya sumber keuangan yang cukup lumayan besarnya. Menurut
pengetahuan saya paling tidak ada 8 (delapan) sumber penerimaan baik yang
berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, masyarakat
Desa, dan sumber-sumber yang sah lainnya,
yaitu :
1. Tanah Kas Desa
2. Dana
Desa
3. Alokasi
Dana Desa ( ADD )
4. Bagi
hasil pajak
5. Bagi
hasil Retribusi
6. Swadaya
Masyarakat
7. Usaha
Mandiri dari BUMDes
8. Bantuan
lain yang sah dan tidak mengikat
Apabila
ditotal jumlah penerimaan dana yang bersumber dari pemerintah saja dalam
setahunnya bisa mencapai 1 milyard lebih, itu belum termasuk penghasilan asli
desa. Apabila ditotal keseluruhan bisa jadi dapat mencapai lebih kurang 2
milyard.
Untuk
itu, maka dengan dana yang berlimpah tersebut kiranya tidak ada alasan program
dalam visi misi saya untuk kesejahteraan rakyat tidak dapat tercapai. Saya
sangat optimis dengan visi misi saya dalam waktu tak lama kesejahteraan rakyat
desa Ternyang segera terwujud.
H.
Bagaimana
cara anda mengelola Dana keuangan desa yang begitu besar itu agar jangan sampai
terjadi kebocoran yang tak diharapkan ?
Jawab :
Pengelolaan keuangan
desa itu sudah ada mekanismenya yang sudah diatur sedemikian rupa menurut
ketentuan peraturan yang ada. Dan tentu ada pembimbing dan juga sudah ada
petunjuk teknis pelaksanaannya. Fungsi pengawasannya pun begitu ketat sehingga
bila ada tanda-tanda ketidak-beresan pengeluaran keuangan akan terdeteksi
secara dini dan segera diadakan pencegahan. Untuk memperkuat fungsi pengsawasan
maka Keuangan Desa dikelola dengan tertip administrasi, transparan, sesuai
peraturan perundang-undangan dan dapat dipertanggung-jawabkan. Menyimpan uang
kas Desa ke dalam rekening bank yang dibuka bersama kaur keuangan dan kepala
desa. Pembelanjaan keuangan berdasarkan perencanaan yang tertuang dalam
anggaran pendapatan dan Belanja Desa ( APBDesa ) yang telah mendapatkan
pengesahan Bupati.
I.
Untuk
menuju terwujudnya cita-cita anda, apakah anda mempunyai suatu sesanti yang dapat memberikan semangat
dan tekad yang kuat untuk menggapai cita-cita anda ?
Jawab :
Ya saya punya, sesanti
itu dalam bahasa Jawa, yaitu :
“
NYAWIJI HANGGAYUH MUKTI, TINUJU MULYO SADOYO “
yang artinya : Bersatu
meraih sejahtera, menuju kemulyaan bersama. Makna dari sesanti ini adalah,
ajakan untuk bersatu padu meraih cita-cita Desa Ternyang sejahtera, menuju pada
suatu kondisi semua rakyat Desa Ternyang hidup mulya dan terhormat. Untuk
menuju kemulyaan tersebut setapak demi setapak harus melangkah ke depan dengan
wawasan yang luas, bertindak dan olah kerja dengan nyata, dan semua hasil kerja
nyata adalah keberhasilan bersama.
J.
Apa
yang menjadi tekad pribadi anda dalam perjuangan sebagai Calon Kades ini ?
Jawab :
Bukan
janji tapi siap membuktikan, manakala saya diberi amanah oleh rakyat Desa
Ternyang kembali memimpin desa ini, saya akan berjuang dengan sekuat tenaga
untuk mewujudkan cita-cita rakyat Desa Ternyang makmur sejahtera, rukun dan
damai.
Sadar
sepenuhnya bahwa jabatan Kepala Desa bukan segala-galanya. Jabatan adalah
amanah yang harus dipertanggung jawaban didahapan Allah SWT , oleh sebab itu
manakala memang saya dipercaya rakyat Desa Ternyang untuk memimpin desa ini,
maka dengan mengucapkan Bismillahirrohamnirohim
akan saya jaga amanah itu dengan penuh kesungguhan dan ke ikhlasan. Dan bila
terjadi fakta sebaliknya, saya terima dengan Legowo
K.
Pertanyaan
terakhir, apakah anda mempunyai pesan-pesan khusus kepada semua warga Desa
Ternyang ?
Jawab :
Pesan khusus tidak ada,
tetapi ingin saya sampaikan bahwa kita semua ini adalah saudara sak dulur, sak krandah , oleh karena itu
setelah Pilkades nanti selesai marilah kita kembali saling mempererat tali
silaturahim, merajut kembali rasa guyub rukun yang mungkin terkoyak karena beda
pilihan dalam Pilkades, kita pintal kembali rasa kekeluargaan dan gotong-royong
seperti sediakala, dan kita satukan tekad untuk “Nyawiji hanggayuh mukti,
tinuju mulyo sadoyo”.
Namun demikian untuk menurunkan
ketegangan saraf otak kita, saya sajikan pantun santai sebagai berikut :
PANTUN SANTAI
Rokok
kulik didol ra payu, masak jamur dicampur keju.
Wong
cilik girang gemuyu, uripe makmur desane maju.
Nang
Kromengan tuku kloso,
tuku
peci nok suroboyo.
Monggo
bebarengan mbangun deso,
hanggayuh
mukti mulyo sedoyo.
Nggowo
pecut karo mondong pitik,
pakanono
pitike ben kuat ngabruke
Ojo
kepincut karo sing nyebar duwik,
tampanono
duwike nomer papat coblosane
Paling
akhir , kulo ngajak panjenengan sedoyo :
WAK
JO, KANG NO, YU JAH, LEK TON, PORO KAWULO MUDO MILENIAL, PORO EMAK-EMAK LAN
SEDOYO NAK NDULUR WARGA DESA TERNYANG INGKANG MINULYO SUMONGGO MILIH KULO : RIANTO DARMOYO , NOMOR URUT : 4 (SEKAWAN),
INSYA ALLAH AMANAH LAN MBETO BERKAH.
Wassalammu’alaikum
wr wb, salam sejahtera untuk kita semua dan Terima kasih.
(RIANTO
DARMOYO)
[1] Biasanya disebut Kaki Danyang/Nini Danyang.
[2]
Keberadaan sejarah Desa Ternyang yang ada saat ini perlu diadakan perbaikan
kearah yang lebih akurat dengan berdasar pada data-data yang nyata dan factual,
misalnya adanya umpak di punden, pernah ditemukannya uang gobog di sekitar
punden yang cukup banyak jumlahnya, adanya sebutan Sawah Rojo, serta
ditemukannya Candi terpendam di Kampung Buntung, hal ini merupakan petunjuk
bahwa Ternyang adalah sebuah desa kuno yang belum terungkap cerita sejarahnya.
Apabila Candi itu bisa ditampilkan keberadaannya dan dipugar kembali, niscaya
sejarah Desa Ternyang akan terungkap, maka Desa Ternyang menjadi tempat wisata
sejarah yang akan menjadi daya tarik para penggemar sejarah dan akan menjadi
tempat kunjungan pendidikan sejarah khususnya daerah Malang Selatan. Hal ini sangat
menguntungkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.
[3]
Menjalin rasa kebersamaan dan mempererat tali
persaudaraan.
[4]
Daerah kunjungan wisata budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar