Sebelum dibangunannya PLTA Sutami, dulunya kawasan ini merupakan lembah yang curam dan tempat bertemunya dua sungai yang besar yaitu Sungai Brantas dan Sungai Lahor. Pada suatu tempat diperbukitan itu yang di bawahnya mengalir sungai lahor terdapat makam Tionghoa yang sudah tak terurus. Dan ditempat itu juga terdapat sebuah Patung Ganesa yang kondisinya tak begitu dirawat dengan baik. Pemandangan dilembah itu masih sangat angker, dan jarang dijamah orang.
Awal berkuasanya Presiden Suharto, guna memenuhi kebutuhan Listrik di Pulau Jawa dan Bali, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Jepang membangun kawasan itu untuk mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dan pada tahun 1967 dimulailah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Pembangkitan Jawa Bali atau disingkat (PLTA PJB) atau banyak dikenal masyarakat dengan sebutan Bendungan Karangkates.
Awal pembangunan PLTA di kawasan itu konon ceritanya sering ada kejadian luar biasa, misalnya : adanya seonggok bongkahan “batu bertumpuk” tak berguna sebesar minibus berada ditempat rencana didirikannya bendungan, namun karena letak keberadaan batu tersebut nantinya dirasa mengganggu bangunan bendungan, maka onggokan batu itu berusaha dilenyapkan dengan cara dihancurkan dengan bahan peledak. Namun keanehan terjadi, bahwa upaya itu tidak berhasil karena bom tak meledak. Upaya lain dilakukan dengan memindah letak batu itu dengan cara membuldoser, namun upaya itu juga tidak membawa hasil. Akhirnya batu tersebut tidak dipindah, tetap ditempat semula, dijadikan monumen yang terawat hingga sekarang.
Dan eloknya konon bukan batu itu yang dipindah, tetapi lokasi dam bendungan yang digeser agak kearah timur.Dan berikutnya setelah dam bendungan yang berupa tumpukan batu itu telah selesai pembangunannya, baru sadar bahwa ternyata batu bertumpuk itu bukan sembarang batu, tetapi semacam filosofi atau tanda-tanda yang sengaja dibuat oleh nenek moyang kita bahwa di lokasi itu akan ada kejadian luar biasa dan itu adalah : “ adanya bangunan bendungan yang konstruksinya berupa batu yang ditumpuk-tumpuk sedemikian rupa, rapi dan indah untuk membendung aliran sungai Brantas dan lahor”.
Keanehan berikutnya adalah pada saat itu proyek pembangunan baru tahap permulaan yaitu baru selesai membuat terowongan di sungaI untuk penutup pintu air di saatnya nanti. Tiba-tiba terjadi banjir bandang di sungai brantas, banjir tesebut berasal dari hutan lereng semeru lalu menerjang sungaI Amprong dan masuk ke sungai Brantas. Pada banjir tersebut banyak membawa material pasir dan ribuan batang pohon-pohon besar hutan semeru. Batang pohon-pohon tersebut terbanyut di Sungai Brantas dan akhirnya terhenti menyumbat di depan pintu terowongan tersebut. Banyak batang pohon yang mengambang di depan terowongan tersebut begitu luar biasa jumlahnya, waktu itu diperkirakan oleh para ahli dari Jepang untuk membersihkanbatang kayu tersebut bisa memakan waktu berbulan-bulan lamanya. Namun lagi-lagi ada keanehan, beberapa hari setelah banjir bandang tersebut terjadi banjir susulan, dan anehnya setelah banjir susulan tersebut ribuan batang kayu yang sebelumnya mengambang menutupi permukaan Sungai Brantas, tiba-tiba hilang seperti tak berbekas, dengan demikian pekerjaan tambahan untuk membersihkan kayu-kayu itu dari permukaan Sungai Bantas urung dilakukan dan pekerjaan proyek berjalan seperti semula.
Pembangunan Bendungan Karangkates ini juga harus memindah lintasan Kereta Api Jurusan Malang-Blitar. Pemindahan jalur ini dilakukan dengan membuat terowongan yang menembus tanah sepanjang +400 meter. Dengan dibuatnya terowongan ini yang dulunya dilokasi ini ada tanjakan yang cukup curam, kini tidak ada lagi, dan perjalanan Kereta Api jurusan Malang Blitar pun mejadi lebih lancar.
Bendungan Karangkates tersebut pada akhirnya dapat diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden Suharto pada 02 Mei 1972. Untuk sempurnanya PJB ini pembangunan terus dilanjutkan yaitu pembangunan Waduk Selorejo yang bertujuan untuk mendukung suplay air di waduk utama Bendungan Karangkates. Pada tahun 1976pembangunan Bendungan Selorejo yang terintegrasi dengan Bendungan Karangkatesdinyatakan selesai pembangunannya dan diresmikan oleh Presiden Suharto yang diberi nama baru Bendungan “Sutami”.
Pada masa pembangunan Bendungan Sutami itu juga dibangun tempat Akomodasi bagi para tenaga ahli baik dari Jepang maupun Lokal lengkap dengan segala fasilitasnya antara lain : Fasilitas Olahraga (Lapangan Golf, Lapangan Sepakbola, Lapangan Tenes, Lapangan Badminton, Lapangan Basket, Lapangan Volly,Sky Air, Dayung, Renang, dll), Bar/Restoran, Visma, Visma Serba Guna, Room Transito, Hall Transito.dan lain-lain.
Pada saat ini areal ini menjadi tempat wisata yang lengkap dan sangat indah. Areal wisata ini dikelola oleh BUMN Jasa Tirta Asa I, yang menawarkan berbagai paket wisata yang sangat menarik,ada fasilitas tempat rekreasi, tempat perkemahan, area Out Bond, Hutan Lindung, dan sangat sayang untuk dilewatkan.
1. Bendungan dan Pemandian Sutami.
Pada areal Bendungan Sutami yang indah, sejuk, rindang dan kelengkapan sarana lainnya seperti Resto, Toilet, dermaga perahu, pemancingan alam, rena out bound,tempat perkemahan, arena parkir, Penangkaran Kijang dan binatang lainnya, kini hadir semakin menarik setelah dibangun kolam renang dan pemandian yang dilengkapi dengan water boom, pipa peluncur dan arena bermain anak-anak.
Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, lokasi yang mudah dijangkau berada pada tepi jalan propinsi Malang-Blitar, ada jalur Kereta Api, bahkan ada landasan Helikopter sampai dengan ojek semuanya ada, maka Lokasi wisata ini menjadi tempat wisata representatif, berkelas, yang patut dikunjungi
Foto Dokumentasi :
2. BENDUNGAN DAN TEMPAT WISATA LAHOR
Bendungan Lahor dibangun dengan membendung Kali Lahor yang letaknya di batas sebelah utara Kecamatan Sumberpucung, guna mendukung debit air Waduk Karangkates, air Waduk Lahor dibuatkan Terowongan untuk jalan air ke Waduk Karangkates, dengan adanya dukungan airWaduk Lahor, maka kebutuhan air untuk menggerakan Turbin PLTA dapat tercukupi sepanjang tahun. Pada waduk lahor terlewati jalan tembus ke Selorejo, di iri-kanan jalan tembus tersebut terdapat pemandangan indah dan di area Bendungan Lahor kini menjadi tempat istirahatnya para pengendara kendaraan bermotor. Setiap kendaraan cukup membayar Rp. 1000,- sudah bisa memasuki area dan bila mau bebas berstirahat di area Lokasi Wisata.
3. Arena Out Bound
Di Temp
at Wisata Karangkates juga ada tempat Out Bond yang sangat representatif dan aman, aneka tantangan yang memacu adrenalin siap menghadang peserta Out Bound namun demikian keamanan peserta tetap terjamin.
4. Komplek Visma wisata
Komplek wisma wisata berada pada areal tempat wisata Karangkates. Sangat memenuhi syarat untuk menginap. Lingkungannya bersih, tenang aman dan nyaman, dan berfariatif
5. Wisata Pendidikan PJB
Pada lokasi PLTA sangat baik untuk lokasi wisata penddikan bagi anak-anak sekolah, karena ada area PLTA itu para peserta siswa wisatawan akan mendapat berbagai macam ilmu mulai dari ilmu bangunan, tata air, kelistrikan dan lain sebagainya.
Sumberpucung, 1 September 2016
Camat Sumberpucung
TITO FIBRIANTO,HP, S.Sos, MAP
PEMBINA
NIP. 19700220 199101 1 001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar