Sakupenge telogo kabeh podo mangerteni
Kowe janji marang aku yen ora bakal lali
Ing ngisor wite Sambi sakulone telogo
Kuwe matur arep lungo ning negoro monco
Limang tahun suwene aku setyo angenteni
Kangene ati nyawiji tumus ono jroning ngimpi
Saiki kowe bali nanging banget bedane
Rikmo abang boncengan motor karo priyo seje
Reff
Kowe liwat ing ngarepku koyo remuk rasane ati
Opo kowe ora kelingan karo Tlogo lan wite Sambi
Bejone aku sih eling kudu prakoso jiwaku
Cidramu ngukuhne ati, mbangun telogo Senggreng kang asri.
Dalam syair lagu ini menceritakan sepasang kekasih yang sedang menikmati segarnya udara telaga Senggreng sambil duduk dibawah pohon Sambi yang tumbuh di sebelah barat telaga. Mereka mengikat janji saling setia menuju tercapainya cita dan cinta yaitu rumah tangga bahagia. Mereka berdua membayangkan andai kata telaga yang penuh kenangan ini kelak akan dibangun menjadi telaga yang indah dan banyak dikunjungi wisatawan. Namun untuk menggapai cita-citanya itu tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terinspirasi keinginan untuk membangun telaga tersebut, sang cewek mengutarakan bila ingin bekerja keluar negeri untuk mencari dana sebagai modal kelak dalam berumah tangga dan memuluskan cita-cita untuk membangun telaga Senggreng yang penuh kenangan ini. Disaksikan semua pepohonan rindang yang tumbuh disekitar telaga, si Cewek berjanji tidak akan melupakan sang kekasih.
Lima tahun lamanya sang Cowok dengan setia menunggu sambil tetap bekerja keras mengumpulkan modal untuk membangun rumah tangga dan kelak membangun telaga ini. Rasa rindu yang menggebu, memburu, begitu menyiksa kalbu ingin untuk bertemu, menyatu menembus alam mimpi.
Tiba saatnya si cewek pulang kembali ke tanah air, tetapi sangat banyak perbedaannya. Yang dulu lugu kini berubah drastis hilang keluguannya, rambutnya di cat merah, si cewek cenderung menjauh, tidak mau mendekat, dan yang lebih menyakitkan si cewek boncengan motor dengan cowok lain, berlalu di depan si cowok hingga sangat kecewa seperti hancur rasa hatinya. Si Cowok meratapi nasibnya sambil berkata : Apakah kamu telah lupa dengan telaga dan pohon Sambi tempat mengucapkan janji setia ?
Beruntung si cowok menyadari bahwa ia tidak boleh larut dalam kesedihan dan harus tetap teguh dan tegar jiwanya dalam menghadapi cobaan ini. Selanjutnya menjadikan pengkhianatan si cewek semakin mengokohkan hatinya ntuk membangun telaga senggreng yang asri.
Kisah lahirnya lagu ini hanya sebuah imajinasi terinspirasi untuk membangkitkan semangat pemuda/pemudi Senggreng untuk membangun Telaga Senggreng menjadi tempat wisata yang indah dan asri.
Lagu dapat dilihat you tube ( KROMOLEO2 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar